Kamis, 29 Maret 2012

Perjalanan Tanah Abang


Sejarah Tanah Abang
Tanah Abang Tempo Dolo
Gambar Tanah Abang Tempo Dolo

Tanah Abang Adalah suatu tempat atau wilayah yang ada di daerah Jakarta bisa di bilang daerah tuanya kota jakarta.Adapun dua pendapat yang menjelaskan tentang Asal mula nama Tanah Abang
Pertama : dihubungkan dengan penyerangan Kota Batavia oleh pasukan Mataram pada tahun 1628. Serangan dilancarkan ke arah kota melalui daerah selatan, yaitu Tanah Abang. Tempat tersebut digunakan sebagai pangkalan karena kondisinya yang berupa tanah bukit dengan daerah rawa-rawa dan ada Kali Krukut di sekitarnya. Karena tanahnya yang merah, maka mereka menyebutnya "tanah abang" yang dalam bahasa Jawa berarti merah.
Kedua, adanya pendapat yang mengartikan Tanah Abang dari kata "abang dan adik", yaitu dua orang bersaudara kakak dan adik. Karena adiknya tidak mempunyai rumah, ia minta kepada abangnya untuk mendirikan rumah. Tanah yang ditempati disebut tanah abang. Nama Tanah Abang mulai dikenal ketika seorang kapten Cina bernama Phoa Bhingam minta izin kepada Pemerintah Belanda untuk membuat sebuah terusan pada tahun 1648. Adanya Molenvliet memperlancar hubungan dan perkembangan daerah kota ke selatan. Bahkan jalan-jalan yang berada di sebelah kiri dan kanan terusan itu merupakan urat nadi yang menghubungkan Lapangan Banteng, Merdeka, Tanah Abang, dan Jakarta Kota.
Daerah selatan kemudian muncul menjadi daerah perkebunan yang diusahakan oleh tuan tanah orang Belanda dan Cina. Jenis perkebunan yang diusahakan antara lain kebun kacang (minyak kacang merupakan bahan komoditi yang laris), kebun jahe, kebun melati, kebun sirih, dan lainnya yang kemudian menjadi nama wilayah sampai sekarang. Karena melimpahnya hasil-hasil perkebunan di daerah tersebut mendorong Justinus Vinek untuk mengajukan permohonan mendirikan sebuah pasar di daerah Tanah Abang dan Senen. Setelah mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patras pada tanggal 30 Agustus 1735, Vinck membangun dua pasar, yaitu Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Peranan Kali Krukut pun makin penting sebagai tempat berlabuhnya perahu yang memuat barang-barang yang akan djual ke Pasar Tanah Abang. Selain digunakan sebagai sarana transportasi, Kali Krukut juga digunakan untuk keperluan sehari-sehari penduduk. Untuk menjaga kebersihan dan mencegah banjir, Pemerintah Belanda membuat pintu airpada tahun 1917. Di bawah kekuasaan penjajah penduduk Tanah Abang juga tidak tinggal diam. Pernah terjadi pertempuran antara pasukan Belanda dengan penduduk daerah Tanah Abang di Kampung Karet dekat kuburan. Waktu itu Belanda mencoba menduduki kantor cabang polisi supaya Tanah Abang terputus hubungannya dengan daerah-daerah lain.
Wilayah Tanah Abang meliputi Kelurahan Kampung Bali, Kebon Kacang, dan Kebon Melati. Tetapi yang menjadi inti Kampung Tanah Abang adalah di sekeliling Pasar Tanah Abang. Asal mula nama Kampung Bali berawal dari banyaknya orang Bali yang tinggal di sana. Pada waktu itu pemerintah Belanda memberikan pangkat kapten kepada kepala kelompok suku-suku bangsa yang ada di Batavia. Sehingga muncul nama Kampung Bali, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Ambon, Kampung Cina, dll. Bahkan menjelang akhir abad ke-19 banyak orang Arab yang menghuni wilayah ini. Di tahun 1920 jumlahnya mencapai 13.000 jiwa. Untuk memenuhi kesukaan orang-orang Arab makan daging kambing, Pasar Tanah Abang pun makin ramai melayani keperluan kambing. Ada juga suatu daerah yang disebut Kombongan. Dulu tempat ini dipakai kusir saldo dan delman untuk beristirahat sambil memberi makan kudanya. Makanan kuda itu diletakkan di sebuat tempat yang disebut kombongan, yaitu alat (wadah) yang bentuknya bulat, terbuat dari batu dan semen. Tidak jauh dari pangkalan-pangkalan saldo dan delman, terbentang perkebunan pohon jati yang luas. Penduduk di sekitarnya menyebut daerah itu Jatibaru. Nama Kebun Dalam berasal dari sebuah kebun milik tuan tanah Cina, Tan Hu Teng yang agak menjorok ke dalam. Nama Tanah Rendah, karena tanahnya agak rendah dan letaknya berdekatan dengan Kali Krukut.

Tanah Abang Tempo Sekarang (Modern)
Gambar Tanah Abang modern

Sangat jauh perbedaan antara tanah abang tempo dolo dengan tanah abang sekarang (modern). Bangunannya pun sudah beda sekali terlihat mewah,megah dan  modern di banding tempo dolo.Penduduk sekitar tanah abang pun semakin padat dan banyak yang di karena Tanah Abang adalah salah satu tempat perdagangan yang sangat besar nilai jualnya.,Di Tanah abang Modern banyak mnjual kebutuhan masyarakat dari perlengkapan rumah tangga, baju dll  Mungkin tanah abang ini dari tahun ke tahun akan bertambah masyarakat yang datang untuk berbelanja untuk kebutuhan jasmaninya. Diatas adalah salah satu blok yang ada di tanah abang tempo modern. Mungkin sekarang bisa di bilang tanah abang modern adalah pusat perekonomian masyarakat Indonesia terbesar yang setara dengan glodok,senen dll..


Wawancara Tanah Abang


Narasumber     : Ibu Tati
Pewawancara   : Muhamad Bagus Bintoro

Bagus               : Assalam Mualaikum Ibu
Ibu Tati             : Walaikum Salam de
Bagus               : sebelumnya saya ingin mewanwancara ibu, apakah ibu mau diwawancara?
Ibu Tati             : owh Boleh saja de…
Bagus               : Selamat siang bu ?   
Ibu Tati             : iya selamat siang de.
Bagus               : sebelumnya apakah saya boleh tau nama ibu ?           
Ibu Tati             : owh boleh de.
Bagus               : Siapakah nama Ibu ?
Ibu Tati             : nama ibu Tati dek. Panggil saja Bu tati,
Bagus               : asal dari mana bu ?
Ibu Tati             : saya asli warga Bekasi, lebih tepatnya daerah jatiluhur dek.
Bagus               : owh.. berati lumayan jauh juga ya dari bekasi bisa ketanah abang.
Ibu Tati             : lumayan dek, soalnya di tanah abang lengkap dek dan juga harganya murah
                           murah jadi ibu bela bela in walaupun jauh.
                        Bagus               : owh begitu ya bu, berati ibu tau dong tentang tentang tanah abang sendiri ?
Ibu Tati             : sedikit tau de, Tanah abang itu adalah pusat grosir terbesar di Indonesia de,
                            terus barang yang di jual lengkap dan juga murah-murah de.
Bagus               : owh.. oke deh bu kalo gitu mungkin sampai disini aja wawancaranya,
                         sebelumnya mohon maaf kalo ada pertanyaan yg ga mengenakan, makasih.
Ibu Tati             : iya de sama sama. Laen kali mampir lagi ya ke tananh abang…
Bagus               : Pasti bu, insyaallah saya dating lagi. Hehehe..  Permisi bu..
Ibu Tati             : Iya De
Bagus               : Assalam mualaikum..
Ibu Tati             : Walaikum Salam  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar